Pengertian Ilmu Sharaf - Desember 2021

Assalamu'alaikum.

Selamat sore semuanya, ok. hari ini duridwangurunatafkar memposting tentang sharaf dan pengertiannya, serta hal-hal yang disana ada kaitannya.

Pengertian Ilmu Sharaf

Ilmu Sharaf adalah salah satu cabang ilmu penting yang harus dikuasai dalam mempelajari Bahasa Arab. Dengan ilmu ini, kita dapat mengetahui bentuk perubahan dari suatu kata. Contohnya untuk kata “melakukan” atau “berbuat”  :(فَعَلَ )

فَعَلَ – يَفْعُلُ – فَعْلًا – (فَهُوَ) فَاعِلٌ – (وَذَاكَ) مَفْعُوْلٌ – اِفْعَلْ – لَا تَفْعَلْ – مَفْعَلٌ – مَفْعَلٌ  – مِفْعَلٌ  < –

telah melakukan – sedang melakukan – perbuatan – orang yang melakukan – yang dilakukan – lakukanlah! – jangan kamu lakukan!  saat melakukan  tempat melakukan  alat untuk melakukan.

Ilmu sharaf atau bisa juga dikenal dengan tashrif secara bahasa memiliki arti perubahan.

Pengertian Tashrif

Tashrif disini memiliki makna perubahan angin dari satu kondisi ke kondisi lain dan dari satu arah ke arah lain. Adapun secara istilah, Ilmu Sharaf adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan keadaan beberapa bentuk kata (bina’).

Pembahasan tersebut meliputi meliputi jumlah huruf, harakat dan sukunnya seperti bentuk kata fi’il madhi (kata kerja lampau), fi’il mudhori’ (kata kerja sekarang), mashdar (kata benda), isim fa’il (yang melakukan perbuatan), isim maf’ul (yang dikenai perbuatan), fi’il amar (kata perintah), fi’il nahyi (kata larangan), dan bentuk kata yang lain.

Ilmu Sharaf adalah ilmu yang menerangkan tata cara merubah suatu kata dari satu bentuk ke bentuk yang lain untuk menghasilkan makna yang berbeda-beda. Contohnya merubah kata كَتَبَ (telah menulis) menjadi يَكْتُبُ (sedang menulis), dan ﻛَﺎتِبٌ (penulis).

Istilah Dasar Ilmu Sharaf

Sebelum kita memulai mempelajari Ilmu Sharaf, ada baiknya kita mengenal istilah istilah dasar yang perlu diketahui. Antara lain:

Wazan

Wazan memiliki makna timbangan, acuan, atau rumus. Wazan adalah suatu rumus baku, di mana setiap kata kerja nantinya akan masuk ke salah satu dari wazan yang ada. Perlu diketahui bahwa dalam Ilmu Sharaf ada 35 bab, di mana setiap bab memiliki wazan yang spesifik. Misalkan bab فَعَلَ – فَفْعُلُ , bab اَفْعَلَ – فُفْعِلُ , bab اِسْتَفْعَلَ – ي سَْتَفْعِلُ , dan sebagainya.

Namun, beberapa di antara wazan bab-bab ini sangat jarang dijumpai dalam kalimat Bahasa Arab, sehingga pada buku ini penulis hanya menampilkan wazan bab-bab yang penting dan sering digunakan oleh orang Arab.

Wazan Ilmu Sharaf menggunakan kata fa’, ‘ain dan lam ( فَعَلَ ) dengan segala bentuknya. Semua kata kerja Bahasa Arab pastinya akan masuk ke salah satu dari 35 wazan bab ini.

Mauzun

Jika wazan adalah rumusnya, maka mauzun adalah kata yang dibandingkan dan disandingkan dengan wazan. Misalnya كَتَبَ adalah mauzun dari wazan فَعَلَ dan يَكْتُبُ adalah mauzun dari wazan .فَفْعُلُ

Tashrif

Tashrif adalah perubahan kata dari bentuk asal (kata kerja) menjadi bentuk-bentuk yang lain. Ilmu Sharaf juga sering disebut dengan Ilmu Tashrif, karena inti Ilmu Sharaf adalah mempelajari tashrif. Secara umum, suatu kata kerja berubah menjadi jenis perubahan kata sebagai berikut:

  • Fi’il Madhy (kata kerja lampau)
  • Fi’il Mudhari’ (kata kerja sekarang)
  • Mashdar (kata benda, kata dasar)
  • Isim Fa’il (subjek, pelaku)
  • Isim Maf’ul (objek)
  • Fi’il Amar (kata kerja perintah)
  • Fi’il Nahi (kata kerja larangan)
  • Isim Zaman (kata penunjuk waktu),
  • Isim Makan (kata penunjuk tempat),
  • Isim Alat (nama alat).

Makna Dasar Setiap Bentuk Kata

Setiap bentuk kata memiliki makna dasar tersendiri. Bentuk kata fi’il madhi, fi’il mudhari’ dan yang lain dari setiap bab meskipun ada yang berbeda baris dan penyusunnya, namun memiliki kesamaan makna dasar.

Artinya, makna dasar ini berlaku untuk setiap wazan, baik dari kelompok tsulatsy8, ruba’iy9, dan lainnya. Secara umum, makna dari fi’il madhy, Mudhari’ sampai fi’il nahyi terwakili oleh makna berikut:

  • Fi’il Madhy (telah melakukan)
  • Fi’il Mudhari’ (sedang melakukan)
  • Mashdar (kata benda)
  • Isim Fa’il (pelaku – yang melakukan)
  • Isim Maf’ul (objek – yang dikenai perbuatan)
  • Fi’il Amr (lakukanlah!)
  • Fi’il Nahyi (Jangan kamu lakukan!)

Untuk lebih mudah memahami makna dasar dari fi’il madhy, Mudhari’, mashdar

sampai fi’il nahyi, perhatikanlah tashrif untuk kata berikut: نَظَرَ ، كَتَب

كَتَبَ

نَظَرَ

يَكْتُبُ

يَنْظُرُ

كِتَابَةً

نَظْرًا

كَاتِبٌ

نَاظِرٌ

مَكْتُوْبٌ

مَنْظُوْرٌ

اُكْتُبْ

أُنْظُرْ

لاَ تَكْتُبْ

لاَ تَنْظُرْ

مَكْتَبٌ

مَنْظُرٌ

مَكْتَبٌ

مَنْظُرٌ

 

مِنْظَرٌ

Demikian, Semoga bermanfaat.
Wassalam.

Komentar

Postingan Populer

Tsulatsi Mujarod - ثلاثى مجرد

Ruba'i Mujarod - رباعى مجرد

Posting Populer