Pengertian Nahwu Sharaf /Shorof

Pengertian Nahwu Sharaf /Shorof

Pengertian Nahwu Sharaf : Bahasa Arab menjadi mata pelajaran yang penting dalam dunia Pendidikan, baik sekolah maupun pesantren, termasuk di Tauhidul Afkar. Baik siswa maupun santri akan diajarkan bahasa Arab dalam pelajaran maupun kegiatan sehari-hari. Ada banyak keuntungan kita belajar bahasa Arab, bisa dibaca disini.

Bahasa Arab mempunyai cabang-cabang ilmu yang jumlahnya cukup banyak. Namun pada kesempatan kali ini kita akan membahas dua cabang ilmu dalam Bahasa Arab yaitu ilmu Nahwu dan Sharaf.

Nahwu dan Sharaf adalah merupakan dua diantara banyaknya cabang ilmu dalam Bahasa Arab, dimana kedua cabang ilmu ini mempunyai fungsi yang berbeda. Berikut penjelasan mengenai pengertian ilmu nahwu dan sharaf dalam Bahasa Arab.

Pengertian Nahwu dalam Bahasa Arab

1. Ilmu nahwu adalah salah satu cabang ilmu dalam Bahasa Arab yang digunakan untuk mengetahui perubahan akhir dari suatu kata.


2. Ilmu Shorof adalah ilmu dalam bahasa Arab yang digunakan untuk mengetahui perubahan bentuk-bentuk kata, dari satu bentuk kepada bentuk yang lain agar menghasilkan makna yang diinginkan.

Perhatikan kaidah Bahasa Arab dibawah:

Pada umumnya, pembahasan mengenai Nahwu sendiri mencakup berbagai pembahasan tentang bagaimana memberikan harkat pada kata yang dibaca.

Misalnya bentuk dari :

(الحمدُ) (ان الحمدَ) (بالحمدِ)

alhamdu menjadi innal hamda, dan bil hamdi.

Sementara pembahasan mengenai shorof mencakup berbagai perubahan bentuk kalimat dari kata kerja lampau menjadi kata kerja yang akan datang, atau perubahan kata kerja menjadi kata yang dibendakan.

Misal bentuk dari:

(نصر), (ينصر), (انصر), (نصرا), (ناصر)

• nashoro (fi'il madli, kata kerja bentuk lampau) artinya telah menolong
• yanshuru (fi'il mudlori, kata kerja yang menunjukan waktu yang akan datang) artinya akan menolong
• unshur (fi'il amar, kata kerja perintah kepada yang lain untuk melakukan) artinya tolonglah!
• nashron (mashdar, kata kerja yang dibendakan) artinya pertolongan
• naashirun (isim fa'il, kata yang menunjukan pelaku pekerjaan) artinya orang yang menolong.

Lebih lanjut dalam ilmu nahwu dibahan tentang:

1. Mufrodat (satuan kata) seperti kalimat, i'rob, alamat (ciri) i'rob.
1. Kalimat ada tiga bagian, yaitu:
1. Kalimah Fiil (الفِعْلُ) = Kata kerja
2. Kalimah Isim (الإِسْمُ) = Kata Benda
3. Kalimah Harf (الحَرْفُ) = Kata Bantu.
2. I'rob ada 4 macam, yaitu:
1. I'rob rofa
2. I'rob nashab
3. I'rob khofad
4. I'rob jazm
3. Alamat i'rob, ada isholah (asal) dan niyabah (penganti ciri asal)
1. Asal
1. asal rofa adalah dlomah,
2. asal nashab adalah fatah,
3. asal khofad adalah kasroh, dan
4. asal jazm adalah sukun/mati.
2. Niyabah (pengganti)
1. niyabah rofa pengganti dlomah adalah wawu, alif dan nun.
2. niyabah nashab pengganti fatah adalah alif, kasroh, iya, fatah, hadzfu nun.
3. niyabah khofad pengganti kasroh adalah ya, dan fatah.
4. niyabah jazm pengganti sukun/mati adalah hadzfu (membuang).
Apabila sukun/mati adalah membuang harkat, maka hadzfu adalah membuang huruf.


2. Murokkabat (gabungan kata) yang dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:
1. marfu'at (kalimat isim yang dirofa'kan)
2. manshubat (kalimat isim yang dinashabkan)
3. makhfudot (kalimat isim yang dikhofadkan)

Dalam ilmu nahwu ini, bahasan murokkabat lebih fokus kepada isim, oleh karena pembahasan yang panjang dan jelimet sementara fi'il dan haraf dianggap sederhana dalam pembahasannya.

Hal ini dapat dilihat bahwa:

1. Fi'il
1. Fi'il hukum bacaannya marfu' apabila tajarrud (tak ada huruf-huruf/adawat dari golongan amil nawashib, dan jawazim).
2. Fi'il hukum bacaannya manshub apabila ada amil nawashib.
3. Fi'il hukum bacaannya majzum apabila ada amil jawazim.
2. Huruf
Kalimat huruf tidak terpengaruh bacaan rofa', nashab, khofad, maupun jazm. Akan tetapi justru huruf-huruf diganggu budakljlkjljlkjkljkljlk;jkl;

======================